a. Tentara Nasional Indonesia (TNI) berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan terdiri dari tiga Angkatan yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara di mana ketiga angkatan ini mempunyai kedudukan dan derajat yang sama. Dalam Sistem pertahanan negara TNI merupakan komponen utama yang bertugas untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.[1] Dalam pelaksanaan tugasnya TNI AU dilengkapi dengan peralatan dan Alutsista yang padat materiil, berbobot teknologi tinggi serta mengandung resiko yang tinggi, sehingga pengawakannya diperlukan personel yang profesional dan memiliki kesehatan yang prima termasuk kesehatan gigi yang merupakan bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dari kesehatan umumnya.
b. Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima bagi seluruh personel TNI AU dan keluarganya, TNI AU mempunyai Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut TNI AU ( Lakesgilut) merupakan salah satu lembaga yang struktur organisasinya berada di bawah Dinas Kesehatan TNI AU, yang bertugas sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi seluruh personel TNI AU dan keluarganya juga berperan sebagai lembaga penelitian dan pengembangan ilmu
kesehatan gigi khususnya yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut bagi awak pesawat.[2] Dalam pelaksanaan tugasnya Lakesgilut telah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, hal ini dapat dilihat dari salah satu indikator kinerja yang baik untuk lembaga palayanan kesehatan diantaranya adalah jumlah kunjungan pengguna jasa yang meningkat serta rendahnya angka keluhan pasien yang menggunakan jasa kesehatan gigi dan mulut di Lakesgilut. Dihadapkan kepada situasi dan kondisi bangsa Indonesai saat ini dimana era reformasi (era perubahan) pasca pemerintahan Orde Baru sedang bergulir dan adanya tantangan globalisasi disemua bidang kehidupan termasuk bidang kesehatan serta terbatasnya anggaran yang dapat dialokasikan untuk biaya perawatan, pemeliharaan dan pengadaan alat serta biaya operasional, Lakesgilut masih menghadapi beberapa kelemahan dan kekurangan khususnya dalam penerapan manajemen modern dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut dirasakan belum optimal dan masih dapat dikembangkan.
c. Untuk menghadapi krisis yang sedang terjadi dan diperburuk dengan tingginya harga bahan bakar minyak dan beras sebagai makanan pokok bangsa Indonesia, diperlukan pengelolaan organisasi yang semakin efisien dan efektif, meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar Depkes, melakukan penghematan disegala bidang serta upaya memenuhi kebutuhannya secara lebih mandiri. Karena itu melalui analisa terhadap kelemahan-kelemahan dan kekurangan yang dimiliki oleh Lakesgilut, penerapan manajemen modern dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Lakesgilut harus segera dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja dan pengelolaannya pada masa lima tahun mendatang.